I.
Pendahuluan
Tarian Tradisional Cina atau secara singkat Tarian
Cina (Hanzi sederhana: 中国传统舞蹈): adalah kumpulan tarian dari negeri Cina yang awalnya adalah ritual
pemujaan dan penghormatan Dewa Mitologi
Cina
seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Lu oleh Lu
Buwei.
Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk
sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya
menjadi bentuknya yang sekarang. Tarian
Tradisional Cina menggabungkan semua elemen dari tarian masing-masing etnik, Opera Cina, Kungfu dan opera rakyat. Tarian Tradisional Cina yang sudah melewati
pengembangan dan peremajaan lebih dari ratusan tahun.
II.
Sejarah Perkembangan
· Zaman Prasejarah sampai Dinasti Zhou
Catatan tentang Tarian di Cina telah ada sejak Dinasti
Zhou yang
mencatat festival tarian di Shi
Jing.
Menurut Mitologi Cina tiga Maharaja dari Tiga Maharaja dan Lima Kaisar memberi manusia
pengajaran. Dewa Fúxī memberikan manusia jala
untuk menangkap ikan dan Tarian harpoon, Dewa Shénnóng mengajarkan pertanian dan tarian Memacul, yang terakhir Huángdì dihormati dengan Tarian
Pintu Awan. Catatan kuno juga mencatat bahwa ada juga tarian berburu dan tarian
Konstelasi untuk kesuburan dan panen.
Pada awalnya tarian dipraktekkan untuk kesehatan
dan keharmonisan jiwa. Seiring berjalannya waktu tarian mulai terjadi penggabungan tarian, lagu dan cerita. Ini
adalah cikal bakal dari teater Cina. Selain itu tarian pun
menjadi bagian dari upacara militer dan ritual keagamaan.
·
Dinasti
Han
Pada Dinasti
Han ini tarian banyak berpusat pada
gerakan memacul dalam pertanian, memotong rumput atau memanah burung. Selain
itu tarian dinasti ini banyak memakai peralatan sehari-hari seperti sapu
tangan, sumpit, atau payung. Ini menambah kesulitan tari karena penari
diharuskan menyeimbangkan
gerakan tarian dan alat-alat kebutuhan sehari-hari yang digunakan. Ciri khas
tarian dinasti ini adalah gerakan jongkok yang masih banyak dipraktekkan pada
banyak tarian sampai hari ini.
Konfusius, seorang filsuf di dinasti
Han Timur
mengajarkan bahwa manusia harus menggunakan lengan panjang untuk menutupi
tangan. Ajaran itulah yang akhirnya diterapkan dalam beberapa tarian. Seperti
Tarian Ta Ge dari dinasti Tang atau Zhumu Langma yang ciri khas
pakaiannya adalah menggunakan lengan pakaian panjang menjuntai sampai lutut. Pada
tarian Zhumu Lama yang mengagumi gunung Everest dan dataran tinggi Cina, mempunyai gerakan-gerakan
menjulur dan mengibas lengan pakaian sesuai irama.
· Dinasti Tang Long
Pada
zaman Dinasti Tang terjadi pertukaran kebudayaan yang menyebabkan masuknya musik dan gerakan tari dari
negara lain. Ratusan orang menghadiri sekolah tari untuk memenuhi kebutuhan
penari-penari handal. Saat ini pula masuk agama
Buddha yang
secara langsung memengaruhi perkembangan tarian zaman itu. Pengaruh itu
terlihat di fresko Dunhuang yang menggambarkan dewi-dewi yang terbang sambil
menebar bunga.
Wu
Daozi, seorang pelukis pada zaman pemerintahan Kaisar Xuanzong dari dinasti Tang melukis sebuah lukisan
yang diberi judul Fei Tian (dalam bahasa
Indonesia
berarti Dewi Terbang) menjadi inspirasi dari karya tarian bernama sama. Gerakan
dan lekukan tubuh wanita serta lengan pakaian yang panjang merupakan ciri khas tarian dinasti Tang. Setelah
dinasti Tang, tarian mulai mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh mulai
maraknya tradisi mengikat kaki, sebuah kebiasaan mengikat kaki wanita sebagai simbol kecantikan
yang menyebabkan penari sulit untuk bergerak.
·
Tarian
menurut daerah dan suku
Dengan
56 suku minoritas dan besarnya luas wilayah Cina menyebabkan banyaknya
macam tarian yang tersebar di seluruh negeri. Tarian di timur laut Cina berciri
khas maskulin sedangkan pada daerah daratan tengah Cina tepatnya sekitar daerah
Shaanxi menggunakan pita merah
yang enerjik dan drum.Lain halnya di daerah selatan yang terkenal dengan tari
Kipas.Di daerah Yunnan tarian terkenal memiliki semangat dan kerap menghiasi
festival-festival.
Suku-suku minoritas pun memiliki ciri khasnya
masing-masing. Suku Tibet memiliki sebuah tarian dimana para pria memakai pakaian
dengan buntut lembu dan lonceng sedangkan para wanita menabuh genderang kulit
lembu. Pada suku Mongolia, penari, menari dengan maskulin dengan
menggerak-gerakan pundak dan lengan dengan gagah. Sedangkan pada suku Korea, mereka menggunakan kipas, genderang dan
sumpit yang dihentak-hentakkan pada paha sesuai hentakan irama.
·
Wushu
Berbagai gerakan wushu pun diinspirasikan oleh
gerakan tari.Wushu adalah seni
bela diri modern yang berbentuk seperti
tarian dan banyak gerakan akrobatik. Tidak seperti Kungfu tradisional, wushu selalu berkembang dengan
memperkenalkan gerakan-gerakan baru. Wushu dahulu digunakan untuk kepentingan
militer yaitu dengan gerakan dasar melindungi diri atau membantu bertarung
dengan musuh dengan menggunakan tangan kosong atau senjata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar